Laman

Saturday, March 24, 2012

Kumpulan Kata | Kata kata bijak Mario Teguh

Kumpulan Kata | Kata kata bijak Mario Teguh
Kata kata bijak Mario Teguh

Tugas kita bukanlah untuk berhasil,,
Tugas kita adalah untuk mencoba,,
karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar
untuk membangun kesempatan berhasil

Kata kata bijak

Kata kata bijak | Kata kata bijak Mario Teguh


Dengan memasukan alamat email Anda dibawah ini, berarti Anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari Hayardin-blog di inbox E-mail anda

Enter your email address:


Delivered by FeedBurner

Item Reviewed : Kumpulan Kata | Kata kata bijak Mario Teguh
Description : Kumpulan Kata | Kata kata bijak Mario Teguh
Reviewer : hayardin - Rating : 5
Posted by: Hayardin, S.Pd
Hayardin.com, Updated at: 3:38 PM

Artikel Islami | Ibu

Artikel Islami | IbuPada Artikel islami kali ini, saya akan mulai goresakan tulisan dengan sebuah nama yang sangat Indah, sebuah nama yang takkan pernah terganti, sebuah nama yang membuat hidup saya jauh lebih berarti, sebuah nama yang membuat diriku tegar berdiri menghadapi kerasnya dunia, sebuah nama yang takkan mungkin pernah bisa kubalas jasa-jasanya.

Meskipun Bulan kuletakkan ditangan kanannya dan Matahari ditangan kirinya,semua itu takkan pernah membalas setets air susunya yang telah dia berikan ketika diriku masih kecil.

Kejarlah akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok dan kejarlah duniamu seakan-akan kamu akan hidup untuk selamanya..Yaa itulah kata-kata yang sering saya dengar dari para ulama ataupun ketika saya berada didalam mesjid. 

Jika pada postingan sebelumnya saya selalu membahas mengenai puisi cinta, tutorial blog, tutorial komputer maupun tentang Artikel Pendidikan, pada postingan kali ini mungkin agak sedikit berbeda karena pada postingan kali ini saya akan berbagi kepada sobat mengenai Artikel Islami | Ibu

IBU...yaa...Sebuah kata yang sangat Indah saya dengar, Air mataku kadang tak dapat kubendung jika mendengar kata IBU, Saat goresan ini kubuat,mungkin Ibundaku sedang terlelap dalam mimpi Indahnya malam ini,Ingin rasanya kumemeluk erat Tubuhnya saat ini, mencium keningnya melepas kerinduanku...

Hidup sebagai seorang Mahasiswa di Kota Makassar membuatku jauh dari Orang tua. Aroma nasi goreng buatan Ibu yang kadang membangunkanku dipagi hari kini tak dapat lagi kurasakan.Teh manis yang selalu Beliau buat kala pagi menjelang kini tak dapat lagi kunikmati.
Tak terasa air mataku tertumpah saat jari-jari kecilku membuat goresan ini mengingat Orang tua di Kampung. Aroma kopi buatan Ibu untuk Ayah sebelum berangkat ke kebun kini tak dapat lagi kucium.Senda gurau beliau tak dapat lagi kudengar,kini yang menemaniku kala malam hanyalah dinding-dinding yang selalu menertawakan kesepianku.

Sampai detik ini belum ada yang bisa kupersembahkan Untuk Ibunda tercinta, ku hanya bisa menyusahkan mereka.Ku hanya bisa meminta uang,uang,uang dan uang untuk biaya hidupku di Makassar. Aku memang tak berguna, tak ada yang bisa kuberikan kepada mereka.Saya hanya taunya minta uang ketika biaya hidupku habis di Makassar.

Tapi mereka tidak pernah mengeluh,saat aku minta uang pasti mereka akan mengusahakan mengirimkan uang meskipun mereka harus berhutang. Yaa Allah betapa besarnya Pengorbanan Beliau.

Aku bahkan kadang tak memikirkan bagaimana susahnya mereka mendapatkan uang untuk membiayai kuliah saya di Makassar. Mereka harus membanting tulang,memeras keringat untuk mendapatkan rupiah sedikit demi sedikit.Yaa Allah betapa berdosanya aku.

Mungkin hanya lewat lirik lagu sederhana yang aku rangkai sendiri dibawah ini bisa mengobati sedikit rasa rinduku kepada beliau. Hanya inilah yang bisa kupersembahkan kala Ibunda jauh dari dekapanku.


UNTUK IBU

Saat Kujauh dari pelukanmu...
Yang kurasa hanya sepi
Tak kuasa kupendam semua ini
Rinduku padamu...Oh Ibu


Kini kau jauh dari dekapanku
Hangat cintamu aku rindu...
Tak kuasa kutahan air mata
Jatuh bersama doaku Ibu...


Tuhan dengarkanlah doaku untuk Ibu
Panjangkan umurnya...,Ampuni semua dosa-doasanya...
Tuhan kutak ingin bila dia menangis...
Buat dia tersenyum...,Lindungi dirinya...Oh Tuhan..


Ibu dengarkanlah tangis rindu anakmu
Disini aku...Kesepian tanpa cintamu
Ibu maafkanlah...Semua dosa-dosaku...
Semoga aku bisa membahagiakanmu..
Sebelum nafasku terhenti...


Karya : HAYARDIN, S.Pd

Disana gunung, disini Gunung, Ditengah-tengahnya Pulau Sulawesi,penulisnya bingung, pembacanya juga lebih bingung, yang penting bisa saling berbagi...


Sampai disini dulu postingannya sobat mengenai Artikel Islami | ibu. Sampai ketemu lagi di artikel islami yang selanjutnya.Assalamu Alaikum wr.wb

Dengan memasukan alamat email Anda dibawah ini, berarti Anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari Hayardin-blog di inbox E-mail anda

Enter your email address:


Delivered by FeedBurner

Item Reviewed : Artikel Islami | Ibu
Description : Artikel Islami | Ibu
Reviewer : hayardin - Rating : 5
Posted by: Hayardin, S.Pd
Hayardin.com, Updated at: 1:22 AM

Saturday, March 10, 2012

ARTIKEL ISLAMI | PENUNGGU BIS BERDARAH

Kisah Nyata

PENUNGGU BIS BERDARAH


ARTIKEL ISLAMI | PENUNGGU BIS BERDARAH
Andi sedang dalam perjalanan ke Jakarta dengan bis malam. Seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku pada penumpang.

“ Bukunya nak ? Ada macam-macam nih, buku silat, buku cinta-cintaan, agama, dan lain-lain “, ujar si kakek

Andi yang sedang tidak bisa tidur pun tertarik.

“ Ada buku horor ga kek ? “
“ Oh suka cerita horor ya ? kebetulan sisa satu, pas lagi ceritanya tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya ‘ PENUNGGU BIS BERDARAH ‘. Serem banget pokoknya.
“ Boleh juga tuh, berapa harganya ? “
“ Rp 95.000,- nak “
“ Wow, mahal banget kek “.
“ Yaa namanya juga buku Best Seller. Semua yang baca buku ini kabarnya syok loh waktu baca endingnya “, si kakek promosi ala salesmen.

Andi pun mengalah. Entah kenapa pada saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba-tiba petir menggelegar dan anginpun mulai bertiup kencang.

Si kakek turun dari bis, namun tiba-tiba berhenti dan menolehkan wajahnya pelan-pelan ke Andi.

“ Nak”, Ujarnya lirih,”
Apapun yang terjadi, harap jangan buka halaman terakhir. Ingat apapun yang terjadi. Kalau tidak kamu akan menyesal dan saya tidak mau bertanggung jawab. “

Jantung Andi berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukan kepala hingga si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan.

Pada saat tengah malam, Andi selesai membaca seluruh buku tersebut, kecuali halaman terakhir. Dan memang benar-benar seperti yang dikatakan si kakek, buku itu benar-benar menegangkan dan menyeramkan.

Bis melaju kencang, hujan turun deras, kilat menyanbar bergantian, terdengar suara guruh menggelegar. Andi melihat sekeliling dan ternyata semua penumpang sudah terlelap. Bulu kuduknya merinding
“ Baca halaman terakhir ga ya ? “ pikir Andi bimbang
Antara penasaran dan rasa takut berbaur jadi satu. Diluar malam tampak makin gelap.
“ Ah sudahlah, sekalian aja nanggung! “

Dengan tangan gemetar, ia pun mulai membuka halaman terakhir buku tersebut secara perlahan.
Dan akhirnya tampak lembaran kosong dengan sepotong tulisan di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan Ludah, Adi membaca huruf demi huruf yang tercantum

PENUNGGU BIS BERDARAH
Terbitan CV.Pustaka Buku
Harga Pas Rp 12.500,-



Hikmah dibalik kisah diatas :

Katakanlah yang sejujurnya, meskipun itu pahit. Jangan pernah mengikuti jejak Kakek pada cerita diatas yang menipu orang lain. Menurut saya pribadi, Buat apa kita mendapatkan untung yang banyak seperti halnya pada cerita diatas kalau tidak membawa berkah, Biarlah untung yang kita dapatkan sedikit namun membawa berkah.

Cerita diatas saya kutip dari BB teman satu kamar saya, daripada saya tertawa sendiri, mungkin ada baiknya saya share di blog saya yang sederhana ini.

Happy blogging sobat...

Dengan memasukan alamat email Anda dibawah ini, berarti Anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari Hayardin-blog di inbox E-mail anda

Enter your email address:


Delivered by FeedBurner

Item Reviewed : ARTIKEL ISLAMI | PENUNGGU BIS BERDARAH
Description : ARTIKEL ISLAMI | PENUNGGU BIS BERDARAH
Reviewer : hayardin - Rating : 5
Posted by: Hayardin, S.Pd
Hayardin.com, Updated at: 5:55 AM